Respon Kita terhadap Kehadiran Yesus dalam Hidup Kita

pexels-mtyutina-1269663

 Respon Kita terhadap Kehadiran Yesus dalam Hidup Kita

Hari Senin Pekan Biasa XXVIII
Lukas 17:29-32

Yesus, dalam perikop ini, menanggapi permintaan orang banyak yang menginginkan tanda dari-Nya. Ia tidak memberikan tanda spektakuler seperti yang mereka harapkan, melainkan mengingatkan mereka tentang tanda Yunus. Yunus menjadi tanda bagi orang Niniwe karena khotbahnya membuat mereka bertobat. Yesus, yang lebih besar dari Yunus, hadir di tengah-tengah mereka, namun mereka menolak untuk bertobat. Mereka lebih tertarik pada sensasi daripada substansi, pada keajaiban daripada pertobatan.


Yesus juga menyinggung tentang Ratu dari Selatan yang datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo. Ratu itu rela melakukan perjalanan jauh demi mencari kebijaksanaan. Namun, orang-orang pada zaman Yesus memiliki hikmat yang lebih besar dari Salomo, yaitu Yesus sendiri, tetapi mereka mengabaikannya. Mereka lebih memilih kegelapan daripada terang, kebodohan daripada kebijaksanaan.


Renungan ini mengajak kita untuk merenungkan respon kita terhadap kehadiran Yesus dalam hidup kita. Apakah kita mencari tanda-tanda ajaib atau kita membuka hati untuk pesan pertobatan yang mengubah hidup? Apakah kita rela berkorban untuk mencari hikmat dari Tuhan, atau kita lebih memilih kenyamanan dan kesenangan duniawi? Janganlah kita menjadi seperti orang-orang yang menolak Yesus pada zaman itu, tetapi jadilah murid Kristus yang sejati, yang haus akan kebenaran dan rela mengikuti-Nya kemanapun Ia pergi.

Category: